Home  |  About Us  |  Sitemap  |  Contact Us

Sabtu, 13 Maret 2010

Mu dan Lemuria

STIFORP Indonesia
Lemuria dan Mu merupakan peradaban kuno yg muncul puluhan ribu tahun sebelum peradaban Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75.000 SM – 11.000 SM.Jika kita lihat dari periode itu,Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.




Mu

Gagasan Benua Mu terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan. Informasi tsb diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya.

Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Mu memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut. Le Plongeon yakin Mu dan Atlantis tenggelam di samudera Atlantik.

Penerus Le Plongeon adalah James Churchward (1851-1936) yang justru malah mengklaim kalau Mu berada di samudera Pasifik. Yaitu sekitar pulau Paskah/ Rapu Nui dan sekitarnya juga Hawaii dan sekitarnya [Polinesia].






Hingga saat ini,letak dari Benua Mu pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar ada sebuah benua berlokasi di Samudera Pasifik.

Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat (tsunami),namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan. [mu vs atlantis??]





Kemudian ada yang berpendapat posisi benua yang hilang ini berada di samudra Pasifik juga, hanya saja jauh lebih besar hingga mendekati pantai amerika selatan. Ini berdasarkan bukti di temukannya situs purba berupa kanal untuk kapal yang berukuran besar [pelabuhan?] yang bermuara di Amazon.
Sehingga bisa di mungkin suku-suku indian di amerika selatan telah membangun hubungan [perdagangan?] tidak saja dengan bangsa atlantis [samudra atlantik] tapi juga dengan mu [samudera pasifik].







Banyak arkeolog memepercayai bahwa Easter Island/Rapa Nui yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Mu. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.



Rapa Nui di duga sebagai puncak pegunungan benua Mu



Beberapa Monument Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni,Jepang,mungkinkah monument2 ini merupakan sisa-sisa dari peradaban Mu?

Lemuria

Ada pula yang berpendapat bahwa keberadaan benua yang hilang tersebut berada di selatan India. Terbukti dengan adanya penemuan fosil di sekitar Madagaskar. Benua ini digambarkan memiliki tujuh pegunungan yang berkumpul pada satu titik, yang diantara deretan gunung tersebut ada sebuah sungai yang mengalir di antara dua baris pegunungannya.

Selain Mu yang berada di samudera Pasifik, Kumari Kandam yang berada di samudera Hindia terkadang juga dihubungkan dengan Lemuria.

Di temukannya fosil lemur [kukang] di Madagaskar dan India di pandang zoologist Philip Sclater sebagai sesuatu yang istimewa. Dalam artikelnya "The Mammals of Madagascar" (1864), dia menyatakan keheranannya dengan di temukannya fosil lemur [kukang] di pulau Madagaskar tetapi tidak di Afrika dan Timur Tengah. Pendapatnya India, Madagaskar, Indonesia dan Malaysia dulunya pernah menjadi satu kesatuan dengan benua lain yang mungkin sudah hilang. Teori ini timbul karena fosil sejenis di temukan juga di garis India, Indonesia dan Malaysia dan jauhnya jarak ke tiga nya dengan madagaskar.

Lemuria akhirnya di jadikan para ahli sebagai hipotesis untuk “Tanah yang Hilang.” Bahkan Lemuria di lautan India oleh beberapa ahli di hubungkan dengan Mu yang berada di lautan Pasifik. Di dalam Kumari Kadam “Lemuria” ini adalah Tanah Kemurnian, sebuah kerajaan yang peradabannya sudah tinggi dan wilayahnya membentang dari Madagaskar, India Selatan dan Australia (meliputi sebagian besar Samudra Hindia). Dan juga Mount Meru membentang dari arah selatan Sri Lanka.

Bangsa Lemuria menganggap matahari sebagai sumber energi utama.

Menurut James Churchward (1851-1936), hampir seluruh peradaban Lemuria (Mu) tinggal di rumah dengan atap yang tembus pandang. Mereka selalu bebas dari stress dan penyakit dan dapat berumur ratusan tahun, mengembangkan kemampuan E.S.P-nya (extrasensory perception/gampangnya indra ke 6) selama hampir 40.000 tahun dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari serta dalam penelitian2. Dengan evolusi kemampuan selama berabad-abad, bangsa Mu memperoleh reputasi sebagai ahli telepati, berpindah tempat antar bintang, dan teleportasi. Semua ini menyebabkan tidak dibutuhkannya kendaraan pada peradaban mereka.
Hampir semua orang yang pernah menuliskan tentang Lemuria mengatakan bahwa mereka secara umum merupakan bangsa yang vegetarian, hidup bercocok tanam, hidup diluar (outdoor?), memiliki budaya untuk hidup seimbang dengan alam dan bumi, serta hanya menggunakan sedikit teknologi keilmuan. Bangsa Lemuria lebih berkonsentrasi dalam bermeditasi dan pengembangan ESP/indra ke 6



Artifak Mu/Lemuria


Di perkirakan Bangsa Lemuria tidak berminat pada teknologi bangsa Atlantis dan lebih memilih untuk bereksperimen dengan energi psikis untuk memindahkan objek (dibuktikan oleh Uri Gellar dalam risetnya di Stanford University pada tahun 1970-an), meskipun mereka juga menggunakan gelombang dengan frekwensi tinggi, tenaga matahari, energi kristal, dan teleportasi untuk membuat dan memindahkan objek.

Migrasi

bangsa Lemuria bermigrasi dari benua Mid-Pasifik ke benua Atlantis dimana mereka dikabarkan berevolusi menuju kesempurnaan. Bukti2 peninggalan menggambarkan adanya penemuan2 yang mengagumkan, yang tampak seperti cerita fiksi ilmiah. Lampu yang menyala terang selama ribuan tahun tanpa dirawat, adalah salah satu peninggalan dari Atlantis. Beberapa dari "lampu ajaib" ini masih menyala ketika penjelajah Spanyol menemukannya di pelosok hutan amazon lebih dari 10.000 tahun kemudian! (didokumentasikan dalam buku Robber Charroux's). Peneliti sejarah kuno juga menemukan "lampu ajaib" masih menyala di Mesir (yang merupakan koloni Atlantis yang bernama Luxor) lebih dari 9 abad setelah banjir, di pintu kuil yang dilaporkan dapat membukan dan menutup secara otomatis.





Dari sekelumit kisah yang diuraikan diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oleh para Atlantean,namun karena peranglah yang membuat sebagain dari mereka berguguran.Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis,otomatis wilayah Lemuria dikuasai oleh para Atlantean,sampai saat ahirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya,termasuk diantaranya Atlantis itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar