Sebuah penelitian baru menemukan lautan es mungkin pernah menutupi permukaan bumi di sepanjang garis khatulistiwa ratusan juta tahun yang lalu menambah bukti teori "bola salju bumi" pernah ada.
Temuan, yang rinciannya ada di edisi 5 Maret jurnal Science itu memiliki implikasi bagi kelangsungan dan evolusi kehidupan di bumi melalui masa es yang pahit.
Ahli geologi menemukan bukti bahwa daerah tropis pernah tertutup oleh gletser, dengan memeriksa batu tropis kuno yang sekarang ditemukan di daerah barat laut Kanada.
Batu-batu tersebut telah berpindah karena permukaan bumi, dan batu-batu di atasnya berada dalam gerakan konstan, dipermainkan oleh arus yang bergolak di dalam planet, sebuah proses yang disebut lempeng tektonik.
Bebatuan dari Yukon Territory Kanada menunjukkan sisa glasial seperti puing-puing es, dan deformasi sedimen lunak.
Para ilmuwan mampu menentukan, berdasarkan daya tarik dan komposisi dari batu-batu ini, yang 716.5 juta tahun lalu terletak di permukaan laut di daerah tropis.
Masa glacial itu disebut Sturtian glaciation, salah satu dari dua zaman es terbesar yang diketahui telah terjadi di Bumi.
"Ini adalah pertama kalinya bahwa Sturtian glaciation telah terbukti terjadi pada garis lintang tropis, memberikan bukti langsung bahwa glaciation khusus ini adalah masa 'bola salju bumi'," kata penulis utama studi Francis Macdonald, seorang ahli geologi di Universitas Harvard.
"Data kami juga menyarankan bahwa Sturtian glaciation berlangsung minimal lima juta tahun," tambah Macdonald.
Salah satu pertanyaan menarik yang disarankan oleh temuan adalah bagaimana bentuk kehidupan, terutama yang lebih kompleks daripada mikroba selamat sepanjang iklim yang keras ini.
Kelangsungan hidup mereka menunjukkan bahwa sinar matahari dan air permukaan tetap tersedia di suatu tempat di permukaan bumi, mungkin dalam bercak-bercak air terbuka yang terbentuk di laut es dan memberikan perlindungan.
"Catatan fosil menunjukkan bahwa semua kelompok eukariota ada sebelum Sturtian glaciation," kata Macdonald.
"Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari hal ini adalah, jika sebuah bola salju bumi ada, bagaimana eukariota ini bertahan? Apakah Sturtian Bumi merangsang evolusi dan asal-usul binatang?".
Eukariota sendiri makhluk yang memiliki nukleus dan lebih kompleks daripada apa yang disebut prokariota.
"Dari perspektif evolusi," ia menambahkan, "masa itu tidak selalu hal yang buruk bagi kehidupan di Bumi untuk menghadapi tekanan hebat."
*inilah.com
0 komentar:
Posting Komentar