Home  |  About Us  |  Sitemap  |  Contact Us

Jumat, 23 April 2010

UFO terlihat sedang menguntit uji coba rudal Iran

Pada tanggal 3 Oktober 2009, Iran melakukan uji coba peluncuran rudal yang kontroversial. Ketika rudal tersebut sedang meluncur ke langit, kamera Fox News tiba-tiba menangkap sebuah keganjilan. Segumpal awan didekat rudal tersebut terbelah secara misterius .


Objek misterius itu sebelumnya tak terlihat sama sekali di layar. Orang mulai menyadari kehadirannya ketika segumpal awal terbelah menjadi dua sementara kamera video masih berfokus kepada rudal yang terbang.



Seorang ahli ufo mendeskripsikan objek terbang tak dikenal tersebut - yang sepertinya menguntit rudal itu - dengan sebutan "fenomenal".

Penampakan ufo ini terlihat pada rekaman kedua milik Fox News. Pada awalnya, video itu memperlihatkan roket Shahab 3 yang sedang mengangkasa. Namun setelah detik ke-38, segumpal awan didekatnya tiba-tiba terbelah secara misterius oleh sebuah objek yang terbang cepat.

Nick Pope, seorang analis ufo ternama untuk departemen pertahanan Inggris memeriksa rekaman luar biasa itu. Ia mengindikasikan bahwa apapun yang membelah awan itu pastilah bukan buatan manusia.

Ia berkata,"Ada satu teori yang mengatakan bahwa objek itu adalah pesawat mata-mata Amerika. Soalnya selalu ada prototipe pesawat yang dioperasikan secara diam-diam selama bertahun-tahun."

Teori ini dianggap wajar karena uji coba peluncuran rudal ini konon membuat Amerika dan Israel gusar.

"Pesawat siluman Stealth contohnya, beroperasi selama bertahun-tahun sebelum keberadaannya diumumkan. Namun melihat kecepatan dan akselerasinya, sepertinya terlalu fenomenal. Saya tidak yakin bahwa manusia sudah memiliki teknologi yang mampu bermanuver seperti itu" Lanjut Nick.
Untuk menyaksikan rekaman videonya, kunjungi link sumber berita dibawah ini.


(thesun.co.uk)

Ufo berubah bentuk tertangkap kamera di Scarborough

Pada tanggal 17 September 2009, seorang pria asal Ontario berhasil merekam sebuah objek terbang di langit Scarborough. Penampakan ini agak unik dibanding penampakan Ufo lainnya. Percaya atau tidak, Ufo

tersebut berubah bentuk di langit, dan semuanya terabadikan di kamera.


Pria tersebut, Paul Shishis, mengatakan bahwa ia melihat objek itu terbang rendah dan segera mengabadikannya dengan kameranya. Ia melihat objek itu pada awalnya berbentuk segitiga, lalu berubah menjadi bentuk lain dan kemudian seperti terbuka dan berubah menjadi lembaran terbang.


Laporan penampakan ini memang bukan berita baru tapi sekali lagi, mungkin diantara pembaca ada yang belum mengetahuinya. Sepertinya saya tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa foto ini adalah hoax. Apabila foto ini asli, maka mungkin kita sedang menyaksikan Transformer dalam dunia nyata.

(examiner.com)

NASA menemukan fosil bakteri pada meteorit planet Mars

Pada tahun 1984, sebuah meteorit yang diberi kode Allen Hills (ALH) 84001 ditemukan di sebuah tempat di Antartika. Meteorit tersebut diperkirakan jatuh ke bumi 13.000 tahun yang lalu. Setelah lebih dari 20 tahun, NASA mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menemukan bakteri-bakteri asing pada permukaan dan struktur bebatuan tersebut, bukti adanya kehidupan di planet Mars.

Para ilmuwan percaya bahwa sebuah asteorid atau komet telah menghantam permukaan Mars jutaan tahun yang lalu dan menyebabkan bebatuan di permukaan Mars berhamburan ke ruang angkasa. Bebatuan itu melayang di ruang angkasa selama 16 juta tahun sebelum akhirnya salah satunya jatuh di Antartika 13.000 tahun yang lalu.


Pada tahun 1996, NASA dan pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan bahwa sepertinya meteorit tersebut mengandung bakteri dari planet Mars.

Foto-foto yang dirilis menunjukkan adanya objek-objek yang menyerupai makhluk hidup.

Namun pada tahun itu, ketertarikan atas penemuan tersebut segera lenyap karena para ilmuwan lain menuduh meteorit tersebut telah terkontaminasi. Mereka juga berargumen bahwa panas yang dihasilkan ketika batu itu berhamburan ke luar angkasa mungkin telah menciptakan struktur mineral yang disalahartikan sebagai mikrofosil.

Walaupun perdebatan terus berlangsung, penelitian terus dilanjutkan oleh NASA, kali ini dengan menggunakan mikroskop elektron resolusi tinggi, teknologi yang belum tersedia pada tahun 1996. Dan dengan teknologi inilah, penemuan tahun 1996 terkonfirmasi kembali.

Penelitian atas meteorit itu dipimpin oleh Dr Kathie Thomas-Keprta dan para ilmuwan lain di Johnson Space Center di Houston, Texas. Penelitian tersebut memfokuskan pada analisis detail kristal magnetik, partikel-partikel magnetik mikro dan piringan karbonat di dalam batu. Beberapa bakteri tertentu di bumi diketahui mengandung kristal magnetik yang dipercaya berfungsi seperti kompas mikro untuk membantu mereka mengetahui arah. Kristal ini kemudian akan berubah menjadi bentuk yang tidak biasa ketika bergabung dengan bakteri, dan bentuk inilah yang terlihat pada ALH 84001.

Sebagai tambahan, para peneliti mengatakan bahwa kemurnian bahan kimia yang ditemukan pada batu tersebut lebih mengarah kepada sesuatu yang biologis dibanding geologis. Lagipula Batu tersebut menunjukkan kemungkinan adanya interaksi dengan air.

Dr Dennis Bazylinski dari Universitas Nevada yang mereview laporan penemuan itu yang dipublikasikan di jurnal Geochemical dan Meteoritic Society mengatakan :

"Saya rasa laporan ini sangat luar biasa. Saya sudah berkecimpung di bidang bakteri magnetik sejak lama dan saya percaya bahwa salah satu indikasi yang menunjukkan adanya kehidupan di Mars adalah adanya kristal magnetik di meteorit yang sepertinya memang terekstrak dari bakteri. Pada mulanya, saya mengira ada kesalahan. Namun sekarang saya tidak ragu lagi."

Dr Bazylinski juga mengatakan bahwa salah satu organisme bumi yang sedang ditelitinya memiliki bentuk partikel yang sangat mirip dengan yang ada pada meteorit Mars.

Penemuan ini memang masih akan diperdebatkan. Namun apabila terkonfirmasi, maka penemuan ini mungkin akan menjadi penemuan sains terbesar di abad ini.

(dailymail.co.uk)

Washington National Airport Sightings - Serbuan UFO ke Washington ke DC 1952

Di dalam sejarah dunia UFO, hanya ada sedikit peristiwa yang benar-benar menarik perhatian dunia. Salah satu peristiwa ini adalah yang terjadi pada bulan Juli 1952 dimana formasi cahaya-cahaya aneh menyerbu langit malam di Washington DC, persis di atas kantor salah seorang pemimpin paling berkuasa di dunia. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Washington National Airport sightings.

19 Juli 1952
Presiden Harry S Truman sedang bersantai di ruangannya di gedung putih. Sudah 7 tahun ia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Ia telah banyak menyaksikan peristiwa besar terjadi di masa kepemimpinannya termasuk berakhirnya perang dunia II, namun ia tidak menyadari bahwa sebuah peristiwa luar biasa akan terjadi tepat di depan matanya.

9 hari sebelumnya, 10 Juli 1952
Seorang kru pesawat National Airlines yang sedang terbang di Virginia melihat sebuah cahaya yang "terlalu terang bila dibandingkan dengan balon udara dan terlalu lambat bila dibandingkan dengan meteor". Di lokasi yang sama, beberapa hari kemudian, seorang kru pesawat lain yang terbang dekat Washington melihat sebuah cahaya yang mengambang di udara selama beberapa saat dan kemudian secara misterius naik ke langit.

Namun peristiwa penampakan luar biasa tersebut tidak dapat menandingi apa yang terjadi berikutnya, sekelompok objek terbang misterius menyerbu Washington DC dan terbang di atas gedung putih, Capitol Hill dan Pentagon.

Pukul 21:30, 19 Juli 1952
Seorang pejabat angkatan darat bernama Joseph Gigandet sedang duduk di serambi rumahnya di Alexandria, Virginia. Beberapa saat kemudian ia menyadari ada sesuatu yang tidak biasanya. Ketika menoleh ke langit yang gelap, ia melihat sebuah objek berbentuk cerutu berwarna merah terang melayang dengan lambat di atas rumahnya.

Gigandet memperkirakan objek tersebut berukuran seperti sebuah pesawat DC-7 dan berada pada ketinggian sekitar 10.000 kaki. Ia juga melihat sekelompok cahaya-cahaya aneh mengiringi objek raksasa tersebut.

Ketika cerutu raksasa itu terbang menjauh, warnanya berubah menjadi merah gelap dan Gigandet mellihat objek itu terbang menuju Washington.

Pukul 23.40, 19 Juli 1952
Edward Nugent, seorang pengawas lalu lintas udara di Washington National Airport sedang mengamati radar di hadapannya. Ia tidak mengerti apa yang sedang dilihat matanya, namun ada sesuatu yang lain dari biasanya. Di layar radar, ia bisa melihat ada tujuh objek asing yang terbang pada posisi 15 mil di barat daya Washington.

Nugent kemudian memeriksa catatan penerbangannya dan tidak menemukan adanya pesawat yang meminta ijin terbang di wilayah itu. Lagipula gerakan objek-objek tersebut tidak menunjukkan adanya pola seperti pesawat terbang pada umumnya. Luar biasanya, dua dari tujuh objek tersebut terbang dengan kecepatan yang menakjubkan, 700 mph.

Nugent tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan mengira ada kerusakan pada radar. Jadi ia memanggil atasannya, Harry Barnes, yang kemudian meminta dua staf lainnya untuk mengecek dan mereka tidak dapat menemukan kerusakan apapun. Jadi Barnes mengangkat telepon dan menghubungi pusat radar lainnya di Washington National Airport.

Di ujung telepon, Howard Cocklin menerima pemberitahuan itu dan memberitahu Barnes bahwa ia juga menangkap objek yang sama di radarnya.

Dan kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi.

Sebuah bola cahaya terang muncul di dekat menara Cocklin. Ketika menoleh ke jendela, Cocklin bisa melihat cahaya itu melayang seperti sedang mempermainkannya. Sesaat kemudian, objek itu menghilang dan suasana menjadi sunyi kembali.

Lalu, posisi objek di layar radar berubah !

Harry Barnes melihat tujuh objek di radar mulai bergerak ke arah Gedung putih. itu adalah wilayah larangan terbang !


Barnes bergegas menghubungi pangkalan udara Andrew yang berlokasi sekitar 10 mil dari Washington National Airport. Andrew Air Force Base yang menyadari gawatnya situasi segera menghubungi komando pertahanan angkatan udara.

Segera dua pesawat tempur F-94 diperintahkan untuk mengejar objek tersebut. Namun landasan udara di pangkalan itu sedang diperbaiki dan kedua pesawat tempur tersebut baru bisa terbang beberapa jam kemudian. Ketika mereka tiba di lokasi penampakan, objek-objek misterius tersebut telah menghilang.

Satu minggu kemudian, 26 Juli 1952
Seperti deja vu, sekelompok objek aneh kembali tertangkap radar Washington National Airports. Komando angkatan udara kembali memerintahkan dua F-94 mengejar objek tersebut.

Sesampai di lokasi, pilot tidak melihat objek apapun. Namun sesaat kemudian, kopilot Lt. William Patterson melihat empat objek bercahaya berwarna putih melayang di kejauhan. Dengan segera pilot John McHugo bermanuver dan terbang ke arah objek bercahaya itu.

Tiba-tiba, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Keempat objek tersebut berubah formasi dan mengepung jet tempur tersebut.

Patterson berteriak kepada operator di menara pengawas : "Cahaya itu mengepung kami, apa yang harus kami lakukan ?"

Patterson tidak mendapat jawaban yang diinginkannya. Hanya ada kesunyian di dalam kokpit. Belum hilang kebingungannya, empat objek tersebut terbang menjauh dan menghilang.

Hari Berikutnya, peristiwa ini telah menjadi headline di berbagai media utama di Amerika.


Sementara di gedung putih, Kapten Edward Ruppelt berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruang situasi. Di tempat itu Presiden Truman dan beberapa jenderal angkatan bersenjata telah menunggu. Kapten Edward Ruppelt adalah kepala Project Blue Book yang memang bertugas menyelidiki fenomena objek-objek terbang misterius.

Dalam pertemuan darurat itu, Ruppelt menyatakan kemungkinan bahawa objek tersebut adalah gangguan temperatur yang menyebabkan cahaya dari bumi memantul di awan dan menyebabkan adanya efek bola cahaya di langit. Efek lain dari fenomena cuaca ini menurut Ruppelt adalah kemampuannya mengacaukan sinyal radar.

Pada tanggal 29 Juli 1952, pihak angkatan udara menyelenggarakan konferensi pers dan memberikan jawaban yang sama dengan Ruppelt. Sampai sekarang, pernyataan ini adalah jawaban resmi pihak pemerintah Amerika Serikat atas insiden ini.

Walaupun jawaban resmi telah diberikan, Angkatan darat dan CIA merasa bahwa pihak musuh mungkin sedang mengacaukan psikologi penduduk Amerika dengan memberikan laporan-laporan UFO palsu supaya menimbulkan kepanikan dan dengan demikian membuat Amerika menjadi lebih rentan terhadap serangan. Pada tahun itu, perang dunia II baru berakhir selama 7 tahun.

Pada tanggal 24 September 1952, CIA merekomendasikan dibentuknya sebuah panel yang kemudian dikenal dengan sebutan Panel Robertson yang bertujuan untuk menyelidiki laporan-laporan UFO yang dimiliki Project Blue Book. Panel itu terbentuk pada Januari 1953 dan segera memeriksa laporan-laporan UFO yang ada.

Menurut Panel tersebut, laporan-laporan UFO yang ada tidak mengancam keamanan nasional dan merekomendasikan angkatan udara Amerika untuk tidak menghabiskan waktu mengurusi UFO dan segera menanggalkan status istimewa UFO dari penyelidikan mereka.

Hari ini, Insiden Washington National Airport Sightings mendapat tempat sejajar dengan peristiwa The Battle of Los Angeles 1947 sebagai peristiwa UFO paling menghebohkan yang pernah terjadi.

Selasa, 20 April 2010

Pecahan Hujan Meteor di Wisconsin diTemukan.

Fenomena Hujan Meteor tahun 2010 sempat terlihat jelas di atas langit Wisconsi AS, pada saat itu sangat terlihat sekali oleh kamera ada sebuah meteor masuk melintas kedalam bumi dan sempat terekam oleh kamera warga setempat. Kejadian tersebut memang sempat mengagetkan pasalnya cukup jarang sekali pecahan dari komet yang melintas di bumi jatuh dan terlihat oleh mata telanjang, kejadian tersebut semakin dikuatkan karena di ketemukan nya pecahan dari meteor yang masuk dan melintas di langit winsconsin pada Sabtu 18 April 2010.
Menurut informasi yang di dapat, Fragmen tersebut memiliki bobot 7,5 gram dan memiliki panjang sekitar 5 cm. Pecahan meteor terdiri dari mineral berwarna abu-abu, putih, dan kemerahan. Sementara sisi lainnya diselubungi kerak fusi yang berwarna gelap, yang terbentuk ketika meteor terbakar saat melintasi lapisan atmosfir.
Pakar meteor dari Geosciences Department, University of Wisconsin-Madison, Noriko Kita dan Takayuki Ushikubo, menganalisa pecahan meteor itu menggunakan mikrosokop dan spectrometer sinar-X.
Menurut situs Universitas itu, para peneliti mendapati komposisi permukaan mineral meteor itu terdiri atas kompon yang mengandung magnesium, besi, silica, termasuk mineral umum: olivine dan pyroxene.
Selain itu, ditemui pula logam besi-nikel dan besi sulfida, yang sering dijumpai di meteorit-meteorit primitif. Berdasarkan tes awal, meteor tersebut diperkirakan berasal dari sabuk asteroid berukuran luas antara Planet Mars dan Yupiter.
Fragmen meteor itu sendiri ditemukan pada Kamis pagi, oleh seorang petani di bagian barat Madison, bernama Valley. Ia mengaku menemukan pecahan meteor itu di atap gubuknya. Valley meminjamkan fragmen meteor itu kepada tim peneliti universitas untuk diteliti selama dua jam.
Sebelumya benda yang bernama meteor tersebut melintasi langit wilayah Midwest, meliputi 12 negara bagian utara-tengah AS, termasuk Wisconsin, pada pukul 10 malam waktu setempat, pada Rabu lalu.
Pancaran sinar terang dari benda langit saat menumbuk atmosfer Bumi itu disaksikan oleh warga Wisconsin selatan dan Iowa utara hingga Missouri bagian tengah. Ledakannya sempat memicu panggilan 911 di sepanjang enam negara bagian di Amerika Serikat tersebut.
Menurut Space.com, para pakar NASA memperkirakan ledakan itu setara dengan besar ledakan 20 ton bom TNT, sehingga memporakporandakan meteor induk yang diperkirakan berukuran sekitar 3,3 feet atau 1 meter.
Ternyata terbukti sudah video hujan meteor 2010 yang sempat blog portal berita ini berikan yang lalu memang benar adanya, itu adalah meteor yang berhasil jatuh ke bumi dan pecahan nya saat ini telah di temukan oleh para ahli.
Reff : vivanews.com

Senin, 19 April 2010

Temuan Dua Hewan di Bawah Es Antartika Mengejutkan



UNTUK pertama kalinya, dalam sebuah penelitian, para ilmuwan dikejutkan dengan adanya penemuan seekor makhluk mirip dengan udang dan ubur-ubur raksasa yang tengah bermain-main di bawah lapisan es yang gelap di Antartika.

Secara tak disengaja, kedua makhluk itu terlihat di bawah lapisan es sedalam 600 kaki yang tak ada cahaya. Sebelumnya, ilmuwan hanya menemukan tak lebih dari beberapa mikroba di sana.

Karena itu, tim dari NASA sangat terkejut saat mereka mengirimkan kamera video guna mendapatkan gambar lebih jauh tentang isi lapisan es di Antartika. Tiba-tiba, seekor makhluk seperti udang melintas lalu berdiam di kabel kamera. Para ilmuwan juga mengaku melihat seekor makhluk yang memiliki tentakel panjang dan memercayai itu adalah milik seekor ubur-ubur raksasa.

"Kami sebelumnya berasumsi tak ada apa pun di sana," kata peneliti es NASA Robert Bindschadler yang akan mempresentasikan hasil temuan itu melalui video dalam pertemuan American Geophysical Union. "Itu adalah seekor udang yang tentu Anda inginkan ada di piring makan Anda," guraunya.

Namun secara teknis, Bindschadler menjelaskan bahwa itu bukanlah seekor udang, melainkan Lyssianasid amphipod yang masih memiliki kekerabatan dengan udang. Video ini tentu dapat menginspirasikan para ilmuwan untuk berpikir kembali mengenai apa yang mereka ketahui tentang kehidupan di lingkungan yang asing.

Jika memang ada binatang sejenis udang bermain-main di bawah lapisan es sedalam 600 kaki di laut Antartika yang gelap, bagaimana dengan di tempat lain? Bagaimana dengan di Eropa, di Bulan yang dingin, atau bahkan di Planet Jupiter yang sangat besar itu? (Pri/AP/OL-04)

Software Pembaca Pikiran Manusia



MEMBACA pikiran seseorang kini tidak lagi hanya bisa dilakukan seorang psikolog ataupun peramal. Sebuah komputer kini juga bisa melakukannya!

Perusahaan perangkat lunak (software) Intel Corp, Rabu (7/4) memeragakan beberapa inovasinya dalam bidang teknologi komputer di Manhattan, New York. Salah satu yang mencengangkan adalah adalah software yang dapat memindai otak manusia.

Tidak memindai, software tersebut juga bisa mengetahui pikiran seseorang. Software itu melakukan analisis dengan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) guna mengetahui bagian otak mana yang tengah aktif dan mengetahui apa tengah dipikirkan seseorang.

Peneliti laboratorium Intel Dean Pomerleau mengatakan keakuratan software sungguh mencengangkan. Keakuratan perangkat lunak ini dalam menganalisis pikiran seseorang mencapai 90%.

Teknologi ini nantinya diharapkan dapat berguna bagi orang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Pada akhirnya, Pomerleau berharap ini merupakan langkah awal bagi manusia untuk dapat mengendalikan teknologi melalui pikiran. (AP/Pri/OL-06)

Bintang Tua Petunjuk Sistem Tata Surya Lain


NEW YORK-MI: Planet mirip Bumi semestinya dapat ditemukan di sistem tata surya lain di galaksi kita, menurut penelitian terbaru oleh para peneliti senior.

Lebih dari 90% bintang di Galaksi Bima Sakti, termasuk Matahari, mengakhiri keberlangsungannya dengan menyusut menjadi kecil dan membeku yang disebut white dwarf atau si kerdil putih. Biasanya, itu bukanlah hal pertama yang diteliti para astronom untuk mengetahui planet di luar tata surya kita.

Fokus penelitian malah kepada bintang yang mirip dengan Matahari kita. Namun, studi terbaru menunjukkan white dwarf sumber potensial untuk menemukan sistem planet dalam tata surya lain di galaksi kita.

Pada dasarnya, white dwarf terdiri dari hidrogen dan helium murni dalam atmosfernya. Setiap elemen lain yang massanya lebih berat daripada helium di atmosfer white dwarf menjadi polutan dari beberapa sumber eksternal.

Selama beberapa dekade, astronom mengindikasikan polutan berupa logam itu sebagai medium antarbintang, gas tipis yang menembus ruang di antara bintang-bintang. Hal itu karena white dwarf adalah bintang tua yang telah mengorbit berkeliling Bima Sakti. "Dan saat mengorbit itulah, mereka terkontaminasi beberapa gas medium antarbintang," jelas Jay Farihi dari Universitas Leicester. "Tapi, ternyata hal ini tidak sesuai dengan data yang ada kini."

Farihi meneliti white dwarf menggunakan teleskop luar angkasa Spitzer milik NASA dengan teknologi infra. Dari pengamatannya, terlihat bahwa terdapat debu di bagian atas white dwarf. "Hampir dipastikan ini akibat terjadinya hujan di atmosfernya," ujarnya.

Fahiri dan beberapa rekannya mengamati posisi beberapa white dwarf tersebut di Bima Sakti dan menganalisis apakan adanya debu di atmosfer itu disebabkan sapuan medium antarbintang. "Jawabannya adalah itu tidak masuk akal," kata Farihi.

Untuk mendapatkan gambar debu yang lebih jelas di atmosfer white dwarf, Farihi dan rekannya menggunakan data dari Sloan Digital Sky Survey, yang sebelumnya telah mengambil spektrum atau tanda-tanda cahaya dari 1 juta objek kosmis. Mereka menemukan bahwa beberapa jenis logam yang terdapat di atmosfer seperti silikon, magnesium, dan besi menunjukkan adanya kandungan bebatuan.

Sumber dari bebatuan itu memang belum diketahui, tapi Farihi mengatakan, ada dua kemungkinan mengenai asal bebatuan tersebut. Mereka mungkin berasal dari kumpulan asteroid atau pecahan dari planet yang hancur.

Agenda baru penelitian ini dipresentasikan pada minggu ini dalam pertemuan Royal Astronomical Society di Glasgow, Skotlandia. Penelitian ini juga mengindikasikan setidaknya 3% bahkan mungkin 20% dari white dwarf yang ada terkontaminasi oleh bebatuan. Nantinya hal ini dapat menunjukkan bahwa beberapa bintang yang mirip dengan matahari, bahkan yang jauh lebih besar, seperti Vega, akhirnya menjadi white dwarf yang memiliki tata surya.

Ada pula indikasi bahwa materi bebatuan di white dwarf juga mengandung air. White dwarf memiliki atmosfer yang mengandung helium, tapi ternyata juga ada kandungan hidrogennya. Dua elemen itu dapat membentuk air. "Bebatuan yang mengantarkan logam mungkin juga membawa hidrogen," kata Farihi.

Hidrogen menunjukkan bahwa bebatuan itu mengandung air, sebuah elemen penting bagi kehidupan. Menemukan tanda-tanda oksigen di atmosfer white dwarf akan mendukung penelitian ini. Tapi, kata Farihi, dibutuhkan teleskop Hubble untuk menemukan tanda-tanda tersebut. (Pri/SPACE/OL-04)

Sabtu, 17 April 2010

Ribuan UFO Seukuran Bumi Mendekati Matahari



Misteri apakah ini, ribuan Objek tidak dikenal mendekati matahari. Sekitar 18 Januari 2010 lalu, pesawat ruang angkasa tiga-dimensi NASA yang peruntukan untuk memantau matahari mulai merekam kelompok benda terbang UFO raksasa di sekitar matahari. Menurut seorang pengamat mengatakan bahwa UFO tersebut “tampaknya sedang bergerak, karena dalam sejumlah foto video NASA, mereka berada di lokasi yang berbeda, benda-benda terbang ini sangat besar, yang terkecil mungkin sebesar planet bumi.

Jika UFO ini adalah planet atau asteroid yang lebih besar dari komet, maka seharusnya sama seperti dengan kejadian komet yang baru-baru ini terjadi, seharusnya telah ditarik oleh gaya gravitasi matahari yang sangat kuat. ” Fisikawan kuantum Nassim Haramein juga menolak dugaan itu adalah komet, dia berkata jika itu adalah sebuah komet, maka komet sebesar itu seharusnya kita dapat melihat jelas ekor komet.

Penjelasan NASA: kegagalan peralatan

Menurut laporan jaringan media asing Examiner, pada awalnya NASA masih mempublikasikan foto atau video ini pada situs web-nya, tetapi kemudian mencabutnya dengan suatu alasan yang belum diketahui! Ilmuwan, proyeksi tiga dimensi NASA Dr Joe Gurman menjelaskan bahwa benda-benda UFO ini adalah karena terjadi gangguan pada peralatan NASA, fenomena yang terbentuk akibat super-terkompresi.

Gurman mengatakan, ” logger data dari pusat DSN pada 18 Januari 2010 gagal, persis pad hari itu mulai di sekitar matahari muncul gelombang UFO.” Gurman mengatakan karena pusat logger data DSN timbul gangguan, foto UFO yang terlihat itu adalah karena dikompresi menjadi ” Beacon pattern” (dekat real-time, kompresi dangat besar, 512 × 512 atau lebih kecil), bukanlah pemutaran telemetri Image normal (mode alat tsb 2048 × 2048 masih dapat dikompresi ). Dia mengatakan bahwa karena adanya perbedaan dalam data kompresi mebuat orang merasakan seperti melihat UFO.

Namun, orang-orang yang menerima surat dari Gurman tidak ada yang menganggap bahwa penjelasan NASA dapat dipercaya.

Peradaban Luar Sedang Mendeteksi dan Memasuki sistem Tata Surya Kita

Fisikawan kuantum Nassim Haramein memperoleh foto dan video asli sebelum NASA menghapusnya, bahkan melakukan sebuah analisis dari sudut pandang fisika kuantum, dia menjelaskan dalam video yang yang berdurasi sekitar 10-menit, UFO yang lebih kecil dan lebih besar dari bumi ini sebenarnya adalah pesawat ruang angkasa raksasa alien atau pesawat ruang angkasa raksasa yang mampu melintasi ruang dan waktu, pesawat ruang angkasa asing ini menggunakan matahari sebagai singularitas lubang hitam atau gerbang bintang, untuk mengunjungi tata surya kita. Mr Haramein menganggap data tiga-dimensi pesawat UFO raksasa yang diperoleh NASA ini membuktikan bahwa peradaban extraterrestrial menggunakan kapal terbang sebesar planet bumi ini melalui pintu bintang matahari masuk ke dalam sistem tata surya kita.

Nassim Haramein mengatakan bahwa di sekitar matahari sering muncul UFO. Dan bukan hanya satu, tetapi adalah sebuah formasi lengkap. Sebenarnya, apakah NASA atau Pemerintah Amerika Serikat sangat menyadari hal ini, bahwa ada teknologi yang menguasai peradaban luar bumi yang luar biasa, dan memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk menahan suhu tinggi dekat matahari. Namun, Pemerintah Amerika Serikat takut untuk mengakui kenyataan ini, dan masih tidak dapat memutuskan bahwa apa yang akan mereka lakukan.

NASA Sedang Menyembunyikan Apa?

Mengapa NASA harus mengganti materi foto dan video? Apa sebenarnya yang ingin mereka sembunyikan? Apakah umat manusia takut dirinya tidak bisa menghadapi peradaban makhluk luar angkasa berteknologi tinggi seperti ini?

Fisikawan kuantum Nassim Haramein, mengatakan setelah dia melihat benda-benda terbang ini, dia menulis surat melalui e-mail dikirim ke NASA, menanyakan ke orang-orang di NASA benda apakah ini yang mereka perkirakan. Setalah itu NASA kemudian menghapus video di situs web.

Pada tahun 1984,. mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dalam pidato pelantikan presiden, pernah mengatakan kepada publik perkataan seperti ini: “bapak-bapak dan Ibu-ibu, masa depan semua yang tertulis dalam” alkitab “. Kata-kata Presiden Reagan, membuat media dunia internasional berspekulasi bahwa apa maksud perkataannya itu? Beberapa orang menduga bahwa kata-kata Reagan mungkin berhubungan dengan prediksi tentang nasib akhir umat manusia. Patut dicatat adalah bahwa setelah Reagan terpilih kembali sebagai presiden, pernah tiga kali dalam kesempatan yang tidak-biasa, mengungkapkan beberapa kekhawatirannya.

Pada tahun 1985,. mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, dalam pertemuan dengan mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev , mengingatkan kepadanya: “manusia harus was-was terhadap ancaman mendadak yang datang dari makhluk tertentu dari planet lain alam semesta.”

16 Februari 1987, dalam sebuah konferensi Komite Pusat Partai Komunis Soviet yang diselenggarakan di Kremlin di Moskow, Gorbachev telah mengkonfirmasi: “Dalam pertemuan di Jenewa, presiden AS pernah mengatakan bahwa jika bumi diinvasi oleh makhluk asing, Amerika Serikat dan Uni Soviet harus bersatu untuk melawan invasi yang mirip seperti itu… … ”

21September 1987, di pertemuan reguler Majelis Umum PBB ke- 43, Presiden Reagan sekali lagi mengingatkan kita: “Ada ancaman yang lebih menakutkan dibandingkan dengan perang beragai bangsa di bumi dengan dunia luar?”

Kata-kata Presiden Reagan seharusnya tidak hanya di mulut saja, di podium PBB, dia tidak mewakili dirinya sendiri, tetapi atas nama Amerika Serikat, yang didukung oleh kata-katanya sendiri, adalah teknologi antariksa yang kuat di seluruh Amerika Serikat. Apa yang membuat Amerika begitu khawatir? Bahkan, mantan Uni Soviet sebagai kekuatan ruang angkasa kedua, juga ada banyak pandangan yang sama, Gorbachev ketika menginformasikan pandanganketia bertemu Presiden Reagan, dia tidak menganggapnya sebagai lelucon, atau menyangkal, tapi dia mengatakan saat ini masih belum diperlukan. Dengan kata lain, Gorbachev tahu adalah sama banyaknya dengan Reagan.

Menyiratkan Luasnya Peradaban Extraterrestrial

Jika data asli NASA (penggantian foto) itu benar, maka 18 Januari 2010 gelombang munculnya ribuan kapal UFO raksasa, itu menunjukkan pengungkapan peradaban luar bumi pada tahun 2010 akan memiliki implikasi luas. Setidaknya ada beberapa hal seperti berikut ini:

* kita tidak bisa mengharapkan NASA untuk mengekspos peradaban extraterrestrial, dan kegagalan peralatan yang dikatakan Gurman tidak masuk akal, sulit diyakini. Dan juga tidak jelas alasannya NASA menghapus foto-foto UFO ini di situsnya, ini jelas menyembunyikan sesuatu.

* fisikawan kuantum Nassim Haramein memberikan penjelasan yang masuk akal: peradaban extraterrestrial sedang mendeteksi dan memasuki tata surya. Ia menganggap, NASA memperoleh data tiga-dimensi UFO raksasa tersebut membuktikan bahwa peradaban luar bumi menggunakan kapal ruang angkasa yang begitu besar melalui pintu bintang matahari atau lubang hitam singularitas masuk ke sistem tata surya kita.

* Pada 18 Januari tahun 2010, munculnya sekelompok besar armada kapal di sekitar matahari, dapat dikatakan peradaban extraterrestrial yang menampakkan diri, dan dalam peradaban mereka memiliki sebuah pesawat ruang angkasa yang besarnya seukuran bumi.

* pesawat ruang angkasa yang melalui pintu bintang matahari atau titik tunggal ke dalam tata surya, memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan darurat kepada manusia pada saat yang diperlukan, sehingga kemampuan seperti ini untuk memecahkan aturan alam semesta, “non-intervensi”. (Dajiyuan/lim) ref: http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/11444-ribuan-ufo-raksasa-mengelilingi-matahari-menampakkan-peradaban-luar-bumi-