Home  |  About Us  |  Sitemap  |  Contact Us

Senin, 08 Maret 2010

Magnet dari Plastik, Terobosan Teknologi Baru

STIFORP Indonesia
Plastik merupakan sebutan untuk polymer. Riset penggunaan plastik untuk menggantikan bahan-bahan logam menjadi terkenal terutama sejak penemuan plastik penghantar listrik, yang kemudian menghantarkan Prof. Shirakawa meraih hadiah Nobel bidang kimia tahun 2000. Penelitian lain adalah kemungkinan plastik menjadi elektrolit dan magnet. Dari Inggris dilaporkan penemuan magnet dari plastik sebagaimana dilansir majalah New Scientis


Ilmuwan Inggris berhasil mengembangkan magnet berbahan plastik pertama di £äunia. Terobosan tersebut akan sangat memberikan keuntungan dalam ilmu hitung dan bidang kedokteran.


Pada masa lalu, magnet selalu terbuat dari bahan metal. Kemudian pada 2001, sebuah tim ilmuwan kimia Amerika Serikat (AS) dari Universitas Nebraska-Lincoln (UNL) menunjukkan kemungkinan untuk membuat magnet berbahan plastik.


Tetapi, magnet plastik yang mereka buat, dan magnet-magnet plastik lain yang dibuat sesudahnya masih memiliki banyak kelemahan. Magnet tersebut hanya bekerja pada suhu yang sangat rendah, sehingga tidak cocok digunakan untuk produk sehari-hari.


Magnet plastik terbaru yang dikembangkan oleh Universitas Durham (UD) menggunakan bahan elektroaktif organik adalah magnet pertama yang bekerja pada suhu ruang.


Saat tes awal, ilmuwan menggunakannya untuk mengambil serpihan besi yang diletakkan di bangku laboratorium.


Magnet tersebut merupakan polimer-suatu rangkaian molekul- yang dibuat menggunakan dua komponen, yang disebut PANi dan TCNQ, dan memiliki bahan-bahan yang mengadung listrik yang tidak biasa.


Biasanya, sifat magnet dibangkitkan oleh putaran elektron yang sejajar. Pada bahan plastik, efek yang hampir sama diperoleh dengan mensejajarkan patikel-pertikel yang sengaja dialiri arus listrik yang disebut radikal bebas.


Pada awalnya, bahan plastik tersebut hanya memperlihatkan sedikit tanda menjadi magnet.


Setelah tiga bulan mengalami kegagalan, para peneliti tersebut sudah akan menyerah, sampai saat mereka memutuskan untuk mengetes sampel polimer terakhir kali.


Mereka merasa terkejut karena menemukan bahan plastik tersebut telah berkembang menjadi magnet, seperti yang dilaporkan majalah New Scientist.


Meskipun efek magnet yang dihasilkan lebih lemah bila dibandingkan dengan magnet yang terbuat dari bahan metal, tetapi peneliti merasa yakin jika bahan plastik bisa dikembangkan menjadi magnet.


“Reaksi polimer belum mencapai 100% dan kekuatan magnet pun berbeda-beda tergantung dari bahan yang digunakan. Saat kami meningkatkan efisiensinya, maka kekuatan totalnya pun akan bertambah”, kata Naveed Zaidi, ketua tim peneliti.


Magnet plastik adalah bahan yang biasa digunakan untuk melapisi perangkat keras komputer, dan dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan cakram.


Benda tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan medis, seperti digunakan sebagai bahan tranduser pada bedah plastik telinga.


Penggunaan bahan-bahan organik ditujukan untuk mengurangi efek penolakan tubuh jika dibandingkan dengan penggunaan bahan dari metal.


*kamusilmiah.com

0 komentar:

Posting Komentar